Saturday, September 7, 2013

Jual Produk Biodiesel

Salam green!!

Genesis Recycling saat ini memproduksi biodiesel dari olahan minyak goreng bekas (jelantah) di kota Bandung. Biodiesel dapat dipergunakan untuk mesin-mesin industri, kendaraan bermotor, genset, truk, bus dan kapal serta mesin-mesin diesel lainnya.

Saat ini produksi kami mencapai 3000 Liter per bulannya dan kami sedang mencari pengusaha atau industri yang ingin menggunakan produk kami dalam kegiatan usahanya. Peningkatan produksi diwacanakan akan mencapai 20.000 Liter per bulan dalam jangka waktu 3 bulan ke depan (Desember 2013). Produk kami diproses dengan teknologi ramah lingkungan dengan produk sampingan glycerin yang juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku sabun.




Kami menawarkan produk biodiesel kami seharga Rp 9000 per liter COD Bandung.
Penggunaan biodiesel, selain ramah lingkungan juga dapat menekan biaya produksi pabrik atau industri dikarenakan harganya yang dibawah harga HSD solar industri.

Kontak kami di :
Genesis Recycling
Ilham Fajar (081295187186)
Donny (081224455479)
email : pt.genesisfajarharapan@gmail.com

Thursday, September 5, 2013

MINYAK GORENG BEKAS (JELANTAH)

Setiap orang pasti kenal dengan minyak goreng, bagaimana tidak? Setiap hari makanan yang umumnya disantap orang Indonesia pasti salah satunya diproses menggunakan minyak goreng. Minyak goreng terbuat dari Kelapa sawit, dari buah kelapa atau tumbuhan bahkan termasuk lemak hewani, namun yang umum dipergunakan adalah minyak kelapa sawit. Minyak goreng umumnya berwarna keemasan, namun ada juga yang kekuningan seperti minyak kelapa.



Minyak goreng umumnya baik digunakan sebanyak 2-3 kali pemanasan. Setelah itu sebaiknya minyak goreng bekas tidak dipergunakan kembali karena tidak baik untuk kesehatan. Mengapa?

pemakaian minyak goreng dengan suhu tinggi dapat mengakibatkan terjadinya perubahan kimia dan sifat- sifat fisiknya. sebuah percobaan kepada hewan menggunakan secara langsung minyak yang telah rusak melaporkan adanya gejala penyakit seperti; peningkatan kolesterol darah, keracunan, serta terbentuknya sel kanker.

Selama ini orang tidak sadar bahaya mengkonsumsi minyak jelantah. baru setelah makan, kerongkongan terasa gatal atau serak- serak. sesuai hasil penelitian, minyak jelantah mengandung gugusan benzena yang dapat menimbulkan kanker. senyawa ini mengandung dioksin yang masuk melalui sel dalam tubuh.



Pertanyaan selanjutnya, berapa kali minyak jelantah masih aman untuk di gunakan?

Sebenarnya tergantung dari bahan yang digoreng, minyak goreng serta suhu penggorengan. semakin tinggi suhu penggorengan, semakin memperpendek masa penggunaan. Namun, sebenarnya minyak goreng sudah tidak layak di pakai setelah 3 sampai 4 penggorengan (ingat! lebih baik menggoreng dengan makanan yang sama seperti menggoreng "ikan" maka seterusnya sampai penggunaan 3 kali harus menggunakannya lagi untuk menggoreng "ikan").




Kandungan lemak tidak jemu serta vit. a, d, e, serta k yang ada di minyak makin lama dapat makin menyusut. serta yang tersisa tinggal asam lemak jemu yang bisa mengakibatkan penyakit layaknya jantung koroner serta stroke. Sebagian penelitian menyebutkan bahwa minyak jelantah memiliki kandungan senyawa karsinogenik yang bisa mengakibatkan penyakit kanker.  

Di hotel-hotel, restoran yang sudah terstandarisasi, pemakaian minyak goreng juga diatur. Ada yang mematok 2 kali namun ada juga yang mematok sampai 3 kali penggunaan.  Hal ini ditujukan untuk menjaga kualitas makanan dan menghindari segala kemungkinan buruk dari konsumsi minyak jelantah terhadap tubuh manusia.

Lantas, apakah minyak jelantah akan dibuang begitu saja? Jawabannya tidak!!
Membuang minyak jelantah di badan air akan mencemari lingkungan juga. Sebaiknya minyak goreng bekas pakai dikumpulkan di suatu wadah agar tidak berceceran dan mencemari lingkungan. Minyak jelantah masih dapat dipergunakan untuk bahan baku beberapa komoditi seperti Biodiesel, Sabun dll. Penggunaan minyak jelantah untuk bahan baku biodiesel sangat baik, mengingat semakin menipisnya cadangan minyak dunia. Hasil penelitian membuktikan bahwa kualitas bahan bakar biodiesel tidak jauh berbeda dengan penggunaan solar dari hasil penyulingan minyak bumi.



Apakah anda ingin berpartisipasi dalam melestarikan lingkungan? Tampung minyak goreng bekas pakai anda dan kumpulkan untuk bahan baku biodiesel.
Kemana anda dapat mengumpulkan minyak goreng bekas anda? Sudah banyak pengumpul yang mengumpulkan minyak goreng bekas, namun anda juga harus mewaspadai penyalahgunaan penggunaan Hidrogen Peroksida dalam penjernihan minyak jelantah. Pilih pengumpul yang tepat, atau anda dapat menghubungi kami!! Kami mensuplly kebutuhan pabrik biodiesel, kami siap membantu anda menangani permasalahan limbah minyak goreng bekas anda.

Go Green
Genesis Recycling - Bandung
contact : Ilham Fajar (081295187186)
              Donny (081224455479)


Thursday, August 15, 2013

JUAL BELI KACA BEKAS, BOTOL BEKAS, CULLET

Kami melayani jual beli kaca bekas, botol bekas sebagai berikut :
 - Kaca bening
 - Kaca hijau
 - Kaca coklat
 - Kaca biru




















Bagi rekan - rekan yang membutuhkan botol bekas minuman ringan, beer, Heineken dll silahkan kontak kami di 081295187186(Ilham Fajar) atau 081224455479 ( Donny )
. Kami mampu menyediakan dalam jumlah banyak dan kontinue. sistem pembayaran cash and carry no tipu-tipu

Salam Green...

JUAL BELI BESI BEKAS - BANDUNG

Genesis Recycling menyediakan post ini sebagai sarana bagi rekan - rekan pelaku bisnis barang bekas dan daur ulang untuk beriklan dan berjual-beli produk atau jasa anda.
Post ini untuk jual beli besi bekas atau besi tua.

RECYCLE BUSINESS

Semoga sukses...

TERIMA BESI TUA, BESI BEKAS DI BANDUNG. HUBUNGI GENESIS RECYCLING DI ALAMAT DIATAS. Terima besi scrap, pipa, besi bekas kapal, besi bekas bongkaran pabril dll.Untuk harga mengikuti harga pasar, contact: Ilham Fajar (081295187186)

Salam Green




Daur ulang kaca bekas

Kaca merupakan bahan yang sangat banyak kita jumpai sehari-hari. Penggunaan kaca meliputi barang-barang yang ada di sekitar kita. Kaca ada di kamar mandi, digunakan untuk lensa kacamata, kaca spion motor dan mobil, gelas minuman, botol, kaca rumah dan lain-lain. Penggunaan kaca telah dimulai sejak 2500 tahun sebelum masehi oleh bangsa Mesir kuno (pendapat para ahli).

Hampir semua kaca terbuat dari pasir – pasir silica, yang sebenarnya adalah kuarsa yang tergiling halus. Pasir mengandung sedikit besi di dalamnya. Besi memberi nuansa kehijauan pada kaca yang terbuat dari pasir polos. Untuk membuat kaca menjadi bening tanpa warna, pembuat kaca menambahkan selenium. Mineral ini memberi sedikit nuansa kemerahan pada kaca, yang menetralkan warna hijau, dan membuat kaca tampak bening. Untuk membuat kaca berwarna lain, pembuat kaca menambahkan unsur lain ke dalam pasir. Kobalt untuk biru tua, mangan untuk ungu, kromium atau lebih banyak besi untuk hijau.(http://duniaance.wordpress.com)

Masih ingatkah anda saat anda bermain kelereng sewaktu kecil? (anak jaman sekarang sih mungkin dah pada ngga kenal lagi....kenalnya game..IPad, Play Station dll ). Mainan kecil berbentuk bundar ini terbuat dari kaca, ada yang berwarna-warni, putih ataupun bening. Terlintas kah anda bahwa untuk membuat kelereng membutuhkan proses yang lama dan rumit?

Agar pasir menjadi kaca, pasir harus dicairkan dulu. Agar dapat mencair, pasir harus dipanaskan dengan suhu yang sangat tinggi. Jika es batu meleleh di atas 0°C, pasir tidak meleleh sampai suhu mencapai 1.700° C. Memanaskan sesuatu yang lebih dari 1.650° C membutuhkan banyak energy dan sangat mahal. Jadi, untuk membuat kebanyakan jenis kaca yang dipakai sehari-hari, pembuat kaca menambahkan bahan kimia ke pasir untuk membantunya meleleh pada suhu lebih rendah – antara 815° C sampai sekitar 1.370° C. Biasanya bahan kimia itu adalah abu soda.
Namun, resep pasir ditambah abu soda menghasilkan jenis kaca yang aneh – yang larut dalam air. (Sepertinya bukan pilihan yang bagus untuk gelas minuman.)
Jadi, bahan harus ditambahkan, untuk membuat kaca bertahan lebih baik. Pembuat kaca mencampurkan bubuk batu kapur bersama pasir dan abu soda.
Kaca yang biasanya digunakan untuk membuat jendela, cermin, gelas minum, botol, dan bola lampu disebut “kaca soda-kapur.” Kaca soda kapur tahan lama dan mudah dibentuk ketika panas. Selain pasir, abu soda, dan kapur, formula ini membutuhkan magnesium, alumina, dan asam borat, bersama dengan bahan kimia untuk menghilangkan gelembung udara dalam campuran kaca.
Begitu bahan-bahan disatukan, campuran ini dimasukkan ke tungku raksasa. Api yang luar biasa besarnya dalam tungku memanaskan campuran sampai mencair dari bahan padat menjadi cairan yang bisa mengalir. (Tungku-tungku terbesar seperti ini, dapat menampung sampai hampir 1,5 juta kg kaca cair.) Kaca cair dibiarkan dalam suhu tertinggi sampai semua gelembung udara dan guratan menghilang, sehingga benda yang dibuat sepenuhnya bening.
Begitu kaca sudah bagus dan mulus, api dikecilkan sedikit, agar kaca mengental menjadi mirip lem tapioca. Kemudian kaca dituangkan dari depan tungku ke mesin pembentuk, di mana kaca itu didorong dan dimasukkan ke cetakan, ditekan menjadi berbagai bentuk.
Namun, untuk membuat benda berongga seperti botol, kaca harus ditiup seperti balon. Peniupan kaca dilakukan oleh mesin. Gagasannya adalah meniup ke dalam kaca sampai gelembung udara terbentuk di tengah, menjadikannya berongga saat mengeras.
Setelah kaca terbentuk, bahayanya adalah benda kaca ini akan retak saat didinginkan ke dalam suhu ruangan. Pembuat kaca mengendalikan pendinginan dengan memberi pemanasan pada kaca yang mengeras untuk mengurangi tekanan. Setelah memberi sentuhan akhir, para pekerja mungkin mengikis serpihan kecil kaca dari kuping gelas, atau menggunakan bahan kimia khusus untuk memoles piring kaca sampai licin sempurna.


Proses pembuatan kaca dengan bahan pasir silika sangat boros energi. Bagaimana caranya untuk menghemat energi dalam pembuatan kaca? Jawabannya adalah mendaur ulang kaca bekas yang sudah tidak terpakai atau pecah. Bahan pecahan kaca daur ulang ini disebut dengan cullet. Penggunaan cullet akan mengurangi jumlah pasir silika yang digunakan, sekalian dapat menurunkan penggunaan energi dalam proses pembuatan kaca.



Cullet terdiri dari beberapa jenis :

 - Flint / cullet bening
 - Amber / cullet coklat
 - Green / cullet berwarna hijau
 - Blue / cullet berwarna biru

Cullet ini dapat berasal dari kaca rumah, kaca mobil, botol bekas dan lainnya. Cullet ini kemudian akan didaur ulang menjadi produk kaca kembali, dicetak sesuai kebutuhan dan penggunaannya, baik sebagai botol, kaca aquarium dll yang berguna.

Di Indonesia terdapat beberapa pabrik kaca yang tersebar di beberapa pulau di Indonesia. Misalnya ASAHI GLASS dll. Perusahaan-perusahaan tersebut berjasa dalam memenuhi kebutuhan konsumsi kaca di dalam negeri maupun untuk eksport ke luar negeri.

Genesis Recycling - Bandung menerima kaca bekas, botol bekas dengan harga bersaing untuk disalurkan ke pabrik-pabrik kaca. Bagi anda yang memiliki stock kaca banyak silahkan mengontak kami dan kami siap melayani anda.Kami juga siap membantu anda melakukan pembongkaran bangunan, kaca-kaca dll untuk daerah Bandung - Jawa Barat.

Contact kami di:

Genesis Recycling - Bandung

contact person : Ilham Fajar
mobile phone   : 081295187186