Salah satu sasaran utama dalam pengelolaan sampah di Indonesia adalah
pengurangan timbulan sampah. Program Percepatan Pembangunan Sanitasi
Permukiman (PPSP) sebagai program nasional sanitasi Indonesia
menargetkan pengurangan sebesar 20 persen atas timbulan sampah di akhir
tahun 2014. Sasaran pengurangan itu terutama ditujukan di tingkat rumah
tangga melalui penerapan upaya 3R (reduce, reuse, recycle).
Pemilahan sampah merupakan langkah sederhana yang dapat dilakukan
setiap rumah tangga sebagai kunci awal kegiatan 3R. Secara umum,
pemilahan dapat dilakukan berdasarkan jenis sampahnya, yaitu sampah
organik dan sampah anorganik. Sampah organik di antaranya adalah sampah
sisa makanan, sayur mayur serta sampah yang mudah membusuk lainnya.
Sedangkan sampah anorganik pada umumnya terdiri atas plastik, botol
kaca, kaleng dan semacamnya.
Untuk dapat memulai kegiatan pemilahan sampah di tingkat rumah
tangga, pemilahan sampah plastik dapat menjadi pilihan. Salah satu
keuntungan dari pemilahan sampah plastik adalah tidak timbulnya
permasalahan dengan bau serta relatif rendahnya potensi penyebaran
penyakit apabila penyimpanan dilakukan di dalam rumah.
Statistik Persampahan Domestik Indonesi tahun 2008 yang diterbitkan
oleh Kementerian Lingkungan Hidup menyebutkan bahwa sampah plastik
menyumbang 14 persen (berat) terhadap total timbulan sampah domestik di
Indonesia. Potensi pemanfaatan kembali sampah plastik inilah yang perlu
ditingkatkan melalui kegiatan pemilahan sampah plastik di rumah tangga.
Kunci utama keberhasilan pemilahan sampah adalah kesadaran untuk
melakukan pemilahan. Kesadaran ini diperlukan mengingat bahwa faktor
penghambat kegiatan pemilahan ini dari sisi teknologi dan biaya relatif
sangat rendah. Hampir semua anggota keluarga dapat melakukan kegiatan
pemilahan, mulai dari orang tua, anak sampai ke pembantu rumah tangga.
Untuk memulai kegiatan pemilahan sampah plastik, setiap keluarga
dapat menyiapkan wadah (dapat berupa kantong besar maupun jenis wadah
lainnya) yang digunakan untuk menyimpan sampah plastik. Setiap sampah
plastik yang dihasilkan oleh masing-masing anggota keluarga langsung
dikumpulkan di wadah tersebut oleh yang bersangkutan. Untuk menghindari
sampah yang terkumpul tersebut diambil oleh pemulung, maka wadah
pengumpulan dapat diletakkan di dalam rumah atau di dalam wilayah yang
masuk dalam pagar rumah (misalnya di pekarangan belakang maupun di
dapur). Dalam periode tertentu sampah plastik yang telah terkumpul dapat
dijual ke pengepul terdekat ataupun ke pemulung.
Selanjutnya, untuk mengelola sampah plastik yang telah terkumpul di
masing-masing rumah tangga dapat dibentuk “Bank Sampah” yang dikelola
oleh masyarakat sekitar. Bank sampah tersebut dapat mengelola sampah
plastik yang diterima dari rumah tangga sekitarnya dengan cara
menjualnya langsung ke pengepul maupun dapat dilakukan pengolahan
terlebih dahulu.
Terdapat beragam cerita keberhasilan kegiatan pemilahan sampah
plastik di rumah tangga di Indonesia. Selanjutnya adalah kesadaran serta
kemauan kita untuk sedikit meluangkan waktu dan tenaga melakukan
pemilahan sampah di samping tentunya mengurangi sebanyak mungkin
penggunaan sampah plastik sebagai bagian untuk menyelamatkan bumi dan
berkontribusi dalam pengurangan timbulan sampah sebagaimana sasaran
pengelolaan sampah nasional (www.sanitasi.or.id)
Kami bergerak di bidang recyling, mendukung program Go Green, dan siap membantu penanganan sampah di perkantoran, pabrik, tempat hiburan, mall dll. Saat ini kami juga sedang mensupply kebutuhan minyak goreng bekas untuk bahan baku biodiesel. Kami meningkatkan nilai guna dari sampah yang masih bisa di re-use, recycle. Hubungi kami di Genesis - Recycling ( cp: Ilham Fajar +62-81295187186) dan Donny (+62-8122-4455479)
No comments:
Post a Comment