Saturday, September 7, 2013

Jual Produk Biodiesel

Salam green!!

Genesis Recycling saat ini memproduksi biodiesel dari olahan minyak goreng bekas (jelantah) di kota Bandung. Biodiesel dapat dipergunakan untuk mesin-mesin industri, kendaraan bermotor, genset, truk, bus dan kapal serta mesin-mesin diesel lainnya.

Saat ini produksi kami mencapai 3000 Liter per bulannya dan kami sedang mencari pengusaha atau industri yang ingin menggunakan produk kami dalam kegiatan usahanya. Peningkatan produksi diwacanakan akan mencapai 20.000 Liter per bulan dalam jangka waktu 3 bulan ke depan (Desember 2013). Produk kami diproses dengan teknologi ramah lingkungan dengan produk sampingan glycerin yang juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku sabun.




Kami menawarkan produk biodiesel kami seharga Rp 9000 per liter COD Bandung.
Penggunaan biodiesel, selain ramah lingkungan juga dapat menekan biaya produksi pabrik atau industri dikarenakan harganya yang dibawah harga HSD solar industri.

Kontak kami di :
Genesis Recycling
Ilham Fajar (081295187186)
Donny (081224455479)
email : pt.genesisfajarharapan@gmail.com

Thursday, September 5, 2013

MINYAK GORENG BEKAS (JELANTAH)

Setiap orang pasti kenal dengan minyak goreng, bagaimana tidak? Setiap hari makanan yang umumnya disantap orang Indonesia pasti salah satunya diproses menggunakan minyak goreng. Minyak goreng terbuat dari Kelapa sawit, dari buah kelapa atau tumbuhan bahkan termasuk lemak hewani, namun yang umum dipergunakan adalah minyak kelapa sawit. Minyak goreng umumnya berwarna keemasan, namun ada juga yang kekuningan seperti minyak kelapa.



Minyak goreng umumnya baik digunakan sebanyak 2-3 kali pemanasan. Setelah itu sebaiknya minyak goreng bekas tidak dipergunakan kembali karena tidak baik untuk kesehatan. Mengapa?

pemakaian minyak goreng dengan suhu tinggi dapat mengakibatkan terjadinya perubahan kimia dan sifat- sifat fisiknya. sebuah percobaan kepada hewan menggunakan secara langsung minyak yang telah rusak melaporkan adanya gejala penyakit seperti; peningkatan kolesterol darah, keracunan, serta terbentuknya sel kanker.

Selama ini orang tidak sadar bahaya mengkonsumsi minyak jelantah. baru setelah makan, kerongkongan terasa gatal atau serak- serak. sesuai hasil penelitian, minyak jelantah mengandung gugusan benzena yang dapat menimbulkan kanker. senyawa ini mengandung dioksin yang masuk melalui sel dalam tubuh.



Pertanyaan selanjutnya, berapa kali minyak jelantah masih aman untuk di gunakan?

Sebenarnya tergantung dari bahan yang digoreng, minyak goreng serta suhu penggorengan. semakin tinggi suhu penggorengan, semakin memperpendek masa penggunaan. Namun, sebenarnya minyak goreng sudah tidak layak di pakai setelah 3 sampai 4 penggorengan (ingat! lebih baik menggoreng dengan makanan yang sama seperti menggoreng "ikan" maka seterusnya sampai penggunaan 3 kali harus menggunakannya lagi untuk menggoreng "ikan").




Kandungan lemak tidak jemu serta vit. a, d, e, serta k yang ada di minyak makin lama dapat makin menyusut. serta yang tersisa tinggal asam lemak jemu yang bisa mengakibatkan penyakit layaknya jantung koroner serta stroke. Sebagian penelitian menyebutkan bahwa minyak jelantah memiliki kandungan senyawa karsinogenik yang bisa mengakibatkan penyakit kanker.  

Di hotel-hotel, restoran yang sudah terstandarisasi, pemakaian minyak goreng juga diatur. Ada yang mematok 2 kali namun ada juga yang mematok sampai 3 kali penggunaan.  Hal ini ditujukan untuk menjaga kualitas makanan dan menghindari segala kemungkinan buruk dari konsumsi minyak jelantah terhadap tubuh manusia.

Lantas, apakah minyak jelantah akan dibuang begitu saja? Jawabannya tidak!!
Membuang minyak jelantah di badan air akan mencemari lingkungan juga. Sebaiknya minyak goreng bekas pakai dikumpulkan di suatu wadah agar tidak berceceran dan mencemari lingkungan. Minyak jelantah masih dapat dipergunakan untuk bahan baku beberapa komoditi seperti Biodiesel, Sabun dll. Penggunaan minyak jelantah untuk bahan baku biodiesel sangat baik, mengingat semakin menipisnya cadangan minyak dunia. Hasil penelitian membuktikan bahwa kualitas bahan bakar biodiesel tidak jauh berbeda dengan penggunaan solar dari hasil penyulingan minyak bumi.



Apakah anda ingin berpartisipasi dalam melestarikan lingkungan? Tampung minyak goreng bekas pakai anda dan kumpulkan untuk bahan baku biodiesel.
Kemana anda dapat mengumpulkan minyak goreng bekas anda? Sudah banyak pengumpul yang mengumpulkan minyak goreng bekas, namun anda juga harus mewaspadai penyalahgunaan penggunaan Hidrogen Peroksida dalam penjernihan minyak jelantah. Pilih pengumpul yang tepat, atau anda dapat menghubungi kami!! Kami mensuplly kebutuhan pabrik biodiesel, kami siap membantu anda menangani permasalahan limbah minyak goreng bekas anda.

Go Green
Genesis Recycling - Bandung
contact : Ilham Fajar (081295187186)
              Donny (081224455479)


Thursday, August 15, 2013

JUAL BELI KACA BEKAS, BOTOL BEKAS, CULLET

Kami melayani jual beli kaca bekas, botol bekas sebagai berikut :
 - Kaca bening
 - Kaca hijau
 - Kaca coklat
 - Kaca biru




















Bagi rekan - rekan yang membutuhkan botol bekas minuman ringan, beer, Heineken dll silahkan kontak kami di 081295187186(Ilham Fajar) atau 081224455479 ( Donny )
. Kami mampu menyediakan dalam jumlah banyak dan kontinue. sistem pembayaran cash and carry no tipu-tipu

Salam Green...

JUAL BELI BESI BEKAS - BANDUNG

Genesis Recycling menyediakan post ini sebagai sarana bagi rekan - rekan pelaku bisnis barang bekas dan daur ulang untuk beriklan dan berjual-beli produk atau jasa anda.
Post ini untuk jual beli besi bekas atau besi tua.

RECYCLE BUSINESS

Semoga sukses...

TERIMA BESI TUA, BESI BEKAS DI BANDUNG. HUBUNGI GENESIS RECYCLING DI ALAMAT DIATAS. Terima besi scrap, pipa, besi bekas kapal, besi bekas bongkaran pabril dll.Untuk harga mengikuti harga pasar, contact: Ilham Fajar (081295187186)

Salam Green




Daur ulang kaca bekas

Kaca merupakan bahan yang sangat banyak kita jumpai sehari-hari. Penggunaan kaca meliputi barang-barang yang ada di sekitar kita. Kaca ada di kamar mandi, digunakan untuk lensa kacamata, kaca spion motor dan mobil, gelas minuman, botol, kaca rumah dan lain-lain. Penggunaan kaca telah dimulai sejak 2500 tahun sebelum masehi oleh bangsa Mesir kuno (pendapat para ahli).

Hampir semua kaca terbuat dari pasir – pasir silica, yang sebenarnya adalah kuarsa yang tergiling halus. Pasir mengandung sedikit besi di dalamnya. Besi memberi nuansa kehijauan pada kaca yang terbuat dari pasir polos. Untuk membuat kaca menjadi bening tanpa warna, pembuat kaca menambahkan selenium. Mineral ini memberi sedikit nuansa kemerahan pada kaca, yang menetralkan warna hijau, dan membuat kaca tampak bening. Untuk membuat kaca berwarna lain, pembuat kaca menambahkan unsur lain ke dalam pasir. Kobalt untuk biru tua, mangan untuk ungu, kromium atau lebih banyak besi untuk hijau.(http://duniaance.wordpress.com)

Masih ingatkah anda saat anda bermain kelereng sewaktu kecil? (anak jaman sekarang sih mungkin dah pada ngga kenal lagi....kenalnya game..IPad, Play Station dll ). Mainan kecil berbentuk bundar ini terbuat dari kaca, ada yang berwarna-warni, putih ataupun bening. Terlintas kah anda bahwa untuk membuat kelereng membutuhkan proses yang lama dan rumit?

Agar pasir menjadi kaca, pasir harus dicairkan dulu. Agar dapat mencair, pasir harus dipanaskan dengan suhu yang sangat tinggi. Jika es batu meleleh di atas 0°C, pasir tidak meleleh sampai suhu mencapai 1.700° C. Memanaskan sesuatu yang lebih dari 1.650° C membutuhkan banyak energy dan sangat mahal. Jadi, untuk membuat kebanyakan jenis kaca yang dipakai sehari-hari, pembuat kaca menambahkan bahan kimia ke pasir untuk membantunya meleleh pada suhu lebih rendah – antara 815° C sampai sekitar 1.370° C. Biasanya bahan kimia itu adalah abu soda.
Namun, resep pasir ditambah abu soda menghasilkan jenis kaca yang aneh – yang larut dalam air. (Sepertinya bukan pilihan yang bagus untuk gelas minuman.)
Jadi, bahan harus ditambahkan, untuk membuat kaca bertahan lebih baik. Pembuat kaca mencampurkan bubuk batu kapur bersama pasir dan abu soda.
Kaca yang biasanya digunakan untuk membuat jendela, cermin, gelas minum, botol, dan bola lampu disebut “kaca soda-kapur.” Kaca soda kapur tahan lama dan mudah dibentuk ketika panas. Selain pasir, abu soda, dan kapur, formula ini membutuhkan magnesium, alumina, dan asam borat, bersama dengan bahan kimia untuk menghilangkan gelembung udara dalam campuran kaca.
Begitu bahan-bahan disatukan, campuran ini dimasukkan ke tungku raksasa. Api yang luar biasa besarnya dalam tungku memanaskan campuran sampai mencair dari bahan padat menjadi cairan yang bisa mengalir. (Tungku-tungku terbesar seperti ini, dapat menampung sampai hampir 1,5 juta kg kaca cair.) Kaca cair dibiarkan dalam suhu tertinggi sampai semua gelembung udara dan guratan menghilang, sehingga benda yang dibuat sepenuhnya bening.
Begitu kaca sudah bagus dan mulus, api dikecilkan sedikit, agar kaca mengental menjadi mirip lem tapioca. Kemudian kaca dituangkan dari depan tungku ke mesin pembentuk, di mana kaca itu didorong dan dimasukkan ke cetakan, ditekan menjadi berbagai bentuk.
Namun, untuk membuat benda berongga seperti botol, kaca harus ditiup seperti balon. Peniupan kaca dilakukan oleh mesin. Gagasannya adalah meniup ke dalam kaca sampai gelembung udara terbentuk di tengah, menjadikannya berongga saat mengeras.
Setelah kaca terbentuk, bahayanya adalah benda kaca ini akan retak saat didinginkan ke dalam suhu ruangan. Pembuat kaca mengendalikan pendinginan dengan memberi pemanasan pada kaca yang mengeras untuk mengurangi tekanan. Setelah memberi sentuhan akhir, para pekerja mungkin mengikis serpihan kecil kaca dari kuping gelas, atau menggunakan bahan kimia khusus untuk memoles piring kaca sampai licin sempurna.


Proses pembuatan kaca dengan bahan pasir silika sangat boros energi. Bagaimana caranya untuk menghemat energi dalam pembuatan kaca? Jawabannya adalah mendaur ulang kaca bekas yang sudah tidak terpakai atau pecah. Bahan pecahan kaca daur ulang ini disebut dengan cullet. Penggunaan cullet akan mengurangi jumlah pasir silika yang digunakan, sekalian dapat menurunkan penggunaan energi dalam proses pembuatan kaca.



Cullet terdiri dari beberapa jenis :

 - Flint / cullet bening
 - Amber / cullet coklat
 - Green / cullet berwarna hijau
 - Blue / cullet berwarna biru

Cullet ini dapat berasal dari kaca rumah, kaca mobil, botol bekas dan lainnya. Cullet ini kemudian akan didaur ulang menjadi produk kaca kembali, dicetak sesuai kebutuhan dan penggunaannya, baik sebagai botol, kaca aquarium dll yang berguna.

Di Indonesia terdapat beberapa pabrik kaca yang tersebar di beberapa pulau di Indonesia. Misalnya ASAHI GLASS dll. Perusahaan-perusahaan tersebut berjasa dalam memenuhi kebutuhan konsumsi kaca di dalam negeri maupun untuk eksport ke luar negeri.

Genesis Recycling - Bandung menerima kaca bekas, botol bekas dengan harga bersaing untuk disalurkan ke pabrik-pabrik kaca. Bagi anda yang memiliki stock kaca banyak silahkan mengontak kami dan kami siap melayani anda.Kami juga siap membantu anda melakukan pembongkaran bangunan, kaca-kaca dll untuk daerah Bandung - Jawa Barat.

Contact kami di:

Genesis Recycling - Bandung

contact person : Ilham Fajar
mobile phone   : 081295187186

Sunday, August 11, 2013

Save The Trees - Daur Ulang Kertas Anda

"FAKTA TENTANG KERTAS"

Tahukah anda fakta tentang kertas??? Mari sedikit kita bahas disini ..

* 1 Ton Kertas = 400 Rim = 200.000 lembar.

* Untuk memproduksi kertas, dibutuhkan 3 ton kayu dan 98 ton bahan baku lainnya.

* Setiap jam, dunia kehilangan 1.732,5 hektare hutan kayu karena ditebang untuk dijadikan bahan baku kertas.

* Setiap tahun hutan Indonesia yang hilang setara dengan luas pulau bali.

* 1 Rim kertas A4 menghabiskan sebatang
pohon berusia 5 tahun.

* Untuk kertas berkualitas baik,
memerlukan pohon dengan kayu keras dan lunak.

* Jika seandainya kita menghemat 1 ton kertas, berarti kita juga menghemat 13 batang pohon besar, 400 liter minyak,4100 Kwh listrik dan 31.780 liter air.

* Dulu kertas hanya digunakan untuk menulis, sekarang industri packaging menggunakan 41% dari seluruh penggunaan.Masalah Lingkungan Karena Produksi Kertas

* Untuk memproduksi 3 lembar kertas membutuhkan 3 liter air

* Dalam memproduksi 1 ton kertas,dihasilkan gas karbondioksida sebanyak kurang lebih 2,6 ton. Jumlah ini setara dengan gas buang yang dihasilkan sebuah mobil selama 6 bulan.

* Dalam memproduksi 1 ton kertas,dihasilkan kurang lebih 72.200 liter limbah cair dan 1 ton limbah padat.
* Setelah kertas dibuang, kertas ini akan terurai. Proses terurainya kertas menghasilkan gas metana. Dan gas metana juga merupakan penyebab pemanasan global. Malahan gas metana ini 20 kali lebih berbahaya dibanding gas karbondioksida, dalam hal menyebabkan naiknya suhu global.

* Mendaur ulang 54 kg kertas
menyelamatkan 1 batang pohon (government of Canada)

* Mendaur ulang kertas menggunakan 60% energi yang lebih sedikit dibandingkan membuat kertas dari batang pohon.

* Mendaur ulang 1 ton kertas
menyelamatkan kira-kira 17 batang pohon (Purdue Research Foundation and US Environmental Protection Agency, 1996)

* Mendaur ulang 1 ton kertas dapat menghemat 682.5 galon bahan bakar dan 7000 galon air dan 4000 Kwh listrik (Onondaga Resource Recovery Center)**

Saturday, August 10, 2013

Genesis Recycling

Ingin ikut serta dalam penanganan sampah? Kami mengajak anda untuk ikut serta berpartisipasi dalam pengelolaan sampah anda di kantor, mall, atau bahkan kompleks perumahan. Lakukan pemilahan sampah dan kami akan mengelolanya dengan baik tanpa dicampur seperti isi posting sebelumnya. Sudah capek-capek memilah..ujung-ujungnya dilempar begitu saja bercampur saat truk sampah datang.

Bagi anda pemilik atau manajemen perusahaan, pemilik nite club dll, apabila anda ingin ikut serta dalam program penanganan sampah, anda dapat menhubungi kami dan kami siap membantu anda. Untuk sementara kami tidak menangani pengelolaan limbah B3 dan hanya melayani daerah kota Bandung sekitarnya.

Genesis Recycling Bandung
Contact person : Ilham Fajar (081295187186)

GO GREEN - REDUCE - REUSE - RECYLE 

Mengelola limbah kertas bekas, kardus, alumunium bekas, limbah elektronik, komputer bekas, pemilahan sampah, siap mengelola sampah anda secara lebih bertanggungjawab dan ramah lingkungan

Limbah Elektronik - Permasalahan Serius Saat ini

 Setiap hari rumah tangga kita menghasilkan sampah. Tapi, sadarkah Anda, bahwa di antara sampah non-organik yang kita hasilkan, terselip juga sampah elektronik?
Coba kita hitung, berapa banyak peralatan elektronik yang sudah tidak terpakai lagi tapi masih tersimpan di rumah. Mungkin berupa radio, kipas angin, kalkulator, pemutar DVD, televisi, komputer, pemutar MP3, atau bahkan ponsel-ponsel jadul yang sudah tidak layak pakai. Semua itu tersimpan atau terselip di antara barang-barang lain yang masih kita pakai sehari-hari.
Rumah tangga kita bukan satu-satunya. Di dunia diperkirakan ada sekitar 20 – 50 juga ton sampah elektronik per tahun. Amerika Serikat menjadi penghasil sampah terbanyak yakni 3 juta ton, disusul Cina dengan 2,3 juta ton. Masalahnya, ke mana lainnya limbah itu? Ada kenyataan mengejutkan bahwa 70% sampah itu dibuang ke negara miskin dan negara berkembang, Indonesia menjadi salah satunya.
Membuang sampah elektronik begitu saja ke tempat pembuangan sampah, jelas bukan tindakan bijak. Karena sampah semacam ini mengandung sekitar seribu material yang sebagian besar dikategorikan sebagai bahan beracun dan berbahaya (B3).. Ada unsur-unsur seperti logam berat (merkuri, timbel, kromium, kadmium, arsenik, dsb), PVC, dan brominated flame-retardants. Apabila di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah ditangani secara tidak tepat, akibatnya sungguh merugikan manusia dan lingkungan.
Jika sampah yang mengandung logam berat ini dibakar, akan muncul polusi udara (mengandung timbel) yang sangat berbahaya. Tumpukan sampah yang mengalami dekomposisi dan tercampur dengan air, juga dapat masuk ke tanah dan menyebabkan pencemaran air tanah. Pencemaran yang diakibatkan oleh berbagai unsur ini akan merusak sistem saraf, mengganggu sistem peredaran darah, ginjal, perkembangan otak anak,  cacat bawaan, efek racun, alergi, sampai kerusakan DNA.
Dampak mengerikan itu bisa saja sampai ke kita juga. Seperti polybrominated biphennyls (PBB) dari sampah elektronik, begitu terlepas ke lingkungan akan masuk ke rantai makanan. Makhluk hidup yang ada di tanah atau perairan seperti hewan ternak dan hewan laut akan tercemar. Padahal, ada kemungkinan hewan tersebut akan dimasak, lalu tersaji di piring kita. Walau tersaji lezat, misalnya dengan bumbu saus padang, tetap saja ada unsur pencemarannya.
Mengamankan sampah elektronik di rumah bia dilakukan dengan cara mengumpulkannya di satu tempat. Misalnya di sebuah kardus atau kotak container plastik. Jangan sampai tidak terkontrol atau berserakan agar tidak terbuang begitu saja atua malah menjadi mainan dari anak-anak. Kita tidak bisa menjamin faktor keamanannya jika barang-barang semacam itu sampai di tangan anak-anak.
Solusi sementara, kita bisa menjual barang-barang elektronik kepada pedagang barang bekas, untuk dimanfaatkan kembali. Karenya nyatanya, sampah elektronik masih dapat dimanfaatkan kembali oleh kalangan tertentu. Kini pedagang barang bekas umumnya mencari barang yang spesifik, misalnya bekas komputer, televisi, atau ponsel. Bahkan jika jumlahnya cukup banyak mereka bersedia menjemput. Maka tak ada salahnya kita mengumpulkan secara kolektif dengan warga lain di lingkungan tempat tinggal
(www.intisari-online.com)

Ironi Pemilahan Sampah Akibat Salah Penanganan

Ini adalah cerita konyol dari seorang teman. Seperti diketahui, gagasan memilah sampah sudah lama diseminasikan maupun melalui berbagai testimony dan best practice di masyarakat yang menjadi bukti nyata bahwa persoalan sampah semakin krusial saja. Meski demikian, sebagian masyarakat masih terjebak dengan pengertian sampah itu sendiri. Sampah adalah sampah, alias tidak berguna sehingga harus dibuang. Sementara di laman Wikipedia disebutkan, sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung.
Tapi apakah kita pernah menyadari bahwa sesungguhnya sesuatu yang dianggap sampah itu tidak pernah terbuang dalam pengertian yang sesungguhnya? Ini artinya adalah bahwa sampah sebenarnya masih disekitar kita, hanya berpindah tempat saja, misalnya ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir), kecuali sampah yang dapat diurai oleh lingkungan.
Kembali ke persoalan pemilahan sampah. Jenis sampah berdasarkan sifatnya dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu sampah organik (dapat diurai) dan sampak an organik (tidak dapat terurai). Gagasan pemilahan sampah dimulai dari sifat sampah ini. Pemilahan sampah mempunyai tujuan untuk mengurangi timbunan sampah melalui program 3R, yaitu Reduce, Reuse dan Recycle, yang merupakan langkah sederhana yang dimulai dari tiap-tiap rumahtangga. Pemilahan sampah dilakukan berdasar 2 sifat sampah tadi, menggunakan 2 wadah, dimana satu wadah untuk sampah organik dan satu wadah lagi untuk sampah an organik.
 Nhah, kembali ke cerita teman saya tadi, kesadaran yang diikuti tindakan pemilahan sudah berusaha dia lakukan. Sampah dari rumahnya dia pilah-pilah menjadi beberapa kategori, ada sampah organik, sampah kaleng, sampah plastik dan kaca serta sampah logam dan kemudian dia taruh dihalaman depan rumahnya di tempat biasanya petugas pemungut sampah mengambilnya. Tanpa diiringi kesadaran yang komprehensif tentang pemilahan sampah, Anda bakalan bisa menebak apa yang terjadi? Bruuukk, sampah-sampah hasil pilahan teman saya tadi ditumpahkan secara bersamaan ke dalam gerobak sampah. Alhasil, sampah itu kemudian berserakan dan bercampur lagi……… Oalah piye tho Pak…Pak…..kok sia-sia men…!
(dikutip dari www.kompasiana.com)

Cerita diatas memang adalah hal yang akan sering kita temui sehari-hari. Pemilahan sampah yang dikampanyekan oleh banyak orang dan organisasi akan menjadi sia-sia saja apabila ujung-ujungnya akan disatukan kembali saat truk sampah datang mengangkut sampah. Jadi bagaimana solusinya? Semua pihak harus memiliki kesadaran (not just kampanye dan slogan untuk mencari dukungan) tentang pengelolaan sampah ini. Terutama sampah-sampah dari mall, kantor, dan pabrik yang bisa saja mengandung salah satu bahan B3. Perlu penanganan lebih serius untuk mengatasi pemilahan ini!

Pemilahan Sampah - Perlukah?

Salah satu sasaran utama dalam pengelolaan sampah di Indonesia adalah pengurangan timbulan sampah. Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) sebagai program nasional sanitasi Indonesia menargetkan pengurangan sebesar 20 persen atas timbulan sampah di akhir tahun 2014. Sasaran pengurangan itu terutama ditujukan di tingkat rumah tangga melalui penerapan upaya 3R (reduce, reuse, recycle).
Pemilahan sampah merupakan langkah sederhana yang dapat dilakukan setiap rumah tangga sebagai kunci awal kegiatan 3R. Secara umum, pemilahan dapat dilakukan berdasarkan jenis sampahnya, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik di antaranya adalah sampah sisa makanan, sayur mayur serta sampah yang mudah membusuk lainnya. Sedangkan sampah anorganik pada umumnya terdiri atas plastik, botol kaca, kaleng dan semacamnya.
Untuk dapat memulai kegiatan pemilahan sampah di tingkat rumah tangga, pemilahan sampah plastik dapat menjadi pilihan. Salah satu keuntungan dari pemilahan sampah plastik adalah tidak timbulnya permasalahan dengan bau serta relatif rendahnya potensi penyebaran penyakit apabila penyimpanan dilakukan di dalam rumah.
Statistik Persampahan Domestik Indonesi tahun 2008 yang diterbitkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup menyebutkan bahwa sampah plastik menyumbang 14 persen (berat) terhadap total timbulan sampah domestik di Indonesia. Potensi pemanfaatan kembali sampah plastik inilah yang perlu ditingkatkan melalui kegiatan pemilahan sampah plastik di rumah tangga.
Kunci utama keberhasilan pemilahan sampah adalah kesadaran untuk melakukan pemilahan. Kesadaran ini diperlukan mengingat bahwa faktor penghambat kegiatan pemilahan ini dari sisi teknologi dan biaya relatif sangat rendah. Hampir semua anggota keluarga dapat melakukan kegiatan pemilahan, mulai dari orang tua, anak sampai ke pembantu rumah tangga.
Untuk memulai kegiatan pemilahan sampah plastik, setiap keluarga dapat menyiapkan wadah (dapat berupa kantong besar maupun jenis wadah lainnya) yang digunakan untuk menyimpan sampah plastik. Setiap sampah plastik yang dihasilkan oleh masing-masing anggota keluarga langsung dikumpulkan di wadah tersebut oleh yang bersangkutan. Untuk menghindari sampah yang terkumpul tersebut diambil oleh pemulung, maka wadah pengumpulan dapat diletakkan di dalam rumah atau di dalam wilayah yang masuk dalam pagar rumah (misalnya di pekarangan belakang maupun di dapur). Dalam periode tertentu sampah plastik yang telah terkumpul dapat dijual ke pengepul terdekat ataupun ke pemulung.
Selanjutnya, untuk mengelola sampah plastik yang telah terkumpul di masing-masing rumah tangga dapat dibentuk “Bank Sampah” yang dikelola oleh masyarakat sekitar. Bank sampah tersebut dapat mengelola sampah plastik yang diterima dari rumah tangga sekitarnya dengan cara menjualnya langsung ke pengepul maupun dapat dilakukan pengolahan terlebih dahulu.
Terdapat beragam cerita keberhasilan kegiatan pemilahan sampah plastik di rumah tangga di Indonesia. Selanjutnya adalah kesadaran serta kemauan kita untuk sedikit meluangkan waktu dan tenaga melakukan pemilahan sampah di samping tentunya mengurangi sebanyak mungkin penggunaan sampah plastik sebagai bagian untuk menyelamatkan bumi dan berkontribusi dalam pengurangan  timbulan sampah sebagaimana sasaran pengelolaan sampah nasional (www.sanitasi.or.id)

Peduli Lingkungan - Go Green - Go Recycling

Berbagai permasalahan lingkungan saat ini semakin jelas terlihat diberbagai tempat, dari skala global seperti pemanasan global hingga skala lokal seperti banjir. Masalah-masalah tersebut sangat mendesak kita untuk peduli agar lingkungan kita tidak menjadi sumber bencana bagi kita sendiri. Salah satu cara untuk peduli dengan lingkungan adalah dengan melakukan daur ulang sampah.
Daur ulang bahan dapat menghemat energi dan membantu kita menjaga lingkungan. Berikut adalah informasi tentang daur ulang dan beberapa fakta-fakta tentang daur ulang dan apa yang dapat anda lakukan untuk membantu menyelamatkan lingkungan. Kita dapat membantu menyelamatkan  lingkungan kita dengan daur ulang bahan seperti kertas, plastik, karet, kaca, dan kaleng aluminium?

Apa itu Daur ulang?
Daur ulang adalah proses untuk mengubah satu bagian produk yang sudah tidak terpakai namun  masih berguna ke dalam produk baru; hal ini dilakukan untuk menghemat konsumsi sumber daya energi dan ruang yang digunakan di tempat pembuangan sampah. Kamu ingin tahu lebih banyak?

Fakta & Manfaat Menarik Daur Ulang

  1. Tidak ada batasan berapa kali aluminium dapat didaur ulang.
  2. Daur ulang tumpukan surat kabar setinggi 3-kaki dapat menyelamatkan satu pohon utuh.
  3. Karet sol sepatu dapat didaur ulang untuk membuat lapangan basket dan lapangan sepak bola.
  4. Kertas daur ulang membutuhkan energi sekitar 60% lebih sedikit dan air untuk membuat daripada baru kertas.
  5. Kaleng daur ulang dapat dibuat menjadi pesawat terbang, peralatan, perabot dan banyak lagi.
  6. Botol kaca daur ulang dapat dibuat menjadi jalan, ubin, bahkan papan selancar.
  7. Botol plastik daur ulang dapat dibuat menjadi babut, jaket, pagar dan lebih.
  8. Sekitar 60% sampah kita dibuang hari ini bisa didaur ulang.
  9. Sebuah survei dilakukan dan 9 dari 10 orang yang disurvei mengatakan mereka akan mendaur ulang lebih jika lebih mudah.
  10. Produk yang paling umum dalam program daur ulang produk kertas kardus, plastik, kaca dan aluminium.
  11. Dengan daur ulang satu botol plastik, kita tidak hanya menyelamatkan suatu tempat di TPA sekitar 100 hingga 1000 tahun, tetapi juga menyelamatkan  lingkungan dari emisi dalam memproduksi botol baru serta minyak yang digunakan untuk memproduksi botol itu.
  12. Untuk setiap ton plastik yang didaur ulang, kita menyelamatkan energi yang setara dengan penggunaan energi oleh 2 orang untuk 1 tahun, jumlah air yang digunakan oleh 1 orang dalam waktu 2 bulan dan hampir 2000 pon minyak.
Masih banyak benda lain yang ternyata dapat didaur ulang, bahkan dengan harga yang jauh lebih mahal dari pada barang aslinya. Namun tentu saja kembali kepada kreatifitas dari di pendaur ulang. Saat ini sudah banyak orang yang melakukan daur ulang terhadap berbagai macam barang yang sudah tidak terpakai, selain menyelamatkan lingkungan, mereka juga bisa mendapatkan keuntungan dari kegiatan mereka. Semogo kita bisa berbuat untuk menyelamatkan lingkungan kita.
(dikutip dari : http://langitkhatulistiwa.blogspot.com/2012/05/fakta-menarik-manfaat-daur-ulang.html )