Kami bergerak di bidang recyling, mendukung program Go Green, dan siap membantu penanganan sampah di perkantoran, pabrik, tempat hiburan, mall dll. Saat ini kami juga sedang mensupply kebutuhan minyak goreng bekas untuk bahan baku biodiesel. Kami meningkatkan nilai guna dari sampah yang masih bisa di re-use, recycle. Hubungi kami di Genesis - Recycling ( cp: Ilham Fajar +62-81295187186) dan Donny (+62-8122-4455479)
Saturday, August 24, 2013
GENESIS RECYCLING - BANDUNG: FORUM JUAL BELI BARANG BEKAS DAUR ULANG GENESIS RE...
GENESIS RECYCLING - BANDUNG: FORUM JUAL BELI BARANG BEKAS DAUR ULANG GENESIS RE...: PAGE KHUSUS JUAL BELI BARANG BEKAS DAUR ULANG Salam Green!! Buat teman-teman pelaku usaha bisnis barang bekas, recycle, daur ulang,...
Labels:
aluminium,
beli kardus,
besi bekas,
besi tua,
botol bekas,
daur ulang,
daur ulang kaca,
glass processing,
go green,
hemat energi,
limbah komputer,
pengelola sampah,
recycle,
recycling,
rongsok,
terima komputer rusak
Thursday, August 15, 2013
JUAL BELI KACA BEKAS, BOTOL BEKAS, CULLET
Kami melayani jual beli kaca bekas, botol bekas sebagai berikut :
- Kaca bening
- Kaca hijau
- Kaca coklat
- Kaca biru
Bagi rekan - rekan yang membutuhkan botol bekas minuman ringan, beer, Heineken dll silahkan kontak kami di 081295187186(Ilham Fajar) atau 081224455479 ( Donny )
. Kami mampu menyediakan dalam jumlah banyak dan kontinue. sistem pembayaran cash and carry no tipu-tipu
Salam Green...
- Kaca bening
- Kaca hijau
- Kaca coklat
- Kaca biru
Bagi rekan - rekan yang membutuhkan botol bekas minuman ringan, beer, Heineken dll silahkan kontak kami di 081295187186(Ilham Fajar) atau 081224455479 ( Donny )
. Kami mampu menyediakan dalam jumlah banyak dan kontinue. sistem pembayaran cash and carry no tipu-tipu
Salam Green...
JUAL BELI BESI BEKAS - BANDUNG
Genesis Recycling menyediakan post ini sebagai sarana bagi rekan - rekan pelaku bisnis barang bekas dan daur ulang untuk beriklan dan berjual-beli produk atau jasa anda.
Post ini untuk jual beli besi bekas atau besi tua.
Semoga sukses...
TERIMA BESI TUA, BESI BEKAS DI BANDUNG. HUBUNGI GENESIS RECYCLING DI ALAMAT DIATAS. Terima besi scrap, pipa, besi bekas kapal, besi bekas bongkaran pabril dll.Untuk harga mengikuti harga pasar, contact: Ilham Fajar (081295187186)
Salam Green
Post ini untuk jual beli besi bekas atau besi tua.
RECYCLE BUSINESS |
Semoga sukses...
TERIMA BESI TUA, BESI BEKAS DI BANDUNG. HUBUNGI GENESIS RECYCLING DI ALAMAT DIATAS. Terima besi scrap, pipa, besi bekas kapal, besi bekas bongkaran pabril dll.Untuk harga mengikuti harga pasar, contact: Ilham Fajar (081295187186)
Salam Green
Daur ulang kaca bekas
Kaca merupakan bahan yang sangat banyak kita jumpai sehari-hari. Penggunaan kaca meliputi barang-barang yang ada di sekitar kita. Kaca ada di kamar mandi, digunakan untuk lensa kacamata, kaca spion motor dan mobil, gelas minuman, botol, kaca rumah dan lain-lain. Penggunaan kaca telah dimulai sejak 2500 tahun sebelum masehi oleh bangsa Mesir kuno (pendapat para ahli).
Hampir semua kaca terbuat dari pasir – pasir silica, yang sebenarnya adalah kuarsa yang tergiling halus. Pasir mengandung sedikit besi di dalamnya. Besi memberi nuansa kehijauan pada kaca yang terbuat dari pasir polos. Untuk membuat kaca menjadi bening tanpa warna, pembuat kaca menambahkan selenium. Mineral ini memberi sedikit nuansa kemerahan pada kaca, yang menetralkan warna hijau, dan membuat kaca tampak bening. Untuk membuat kaca berwarna lain, pembuat kaca menambahkan unsur lain ke dalam pasir. Kobalt untuk biru tua, mangan untuk ungu, kromium atau lebih banyak besi untuk hijau.(http://duniaance.wordpress.com)
Masih ingatkah anda saat anda bermain kelereng sewaktu kecil? (anak jaman sekarang sih mungkin dah pada ngga kenal lagi....kenalnya game..IPad, Play Station dll ). Mainan kecil berbentuk bundar ini terbuat dari kaca, ada yang berwarna-warni, putih ataupun bening. Terlintas kah anda bahwa untuk membuat kelereng membutuhkan proses yang lama dan rumit?
Agar pasir menjadi kaca, pasir harus dicairkan dulu. Agar dapat mencair, pasir harus dipanaskan dengan suhu yang sangat tinggi. Jika es batu meleleh di atas 0°C, pasir tidak meleleh sampai suhu mencapai 1.700° C. Memanaskan sesuatu yang lebih dari 1.650° C membutuhkan banyak energy dan sangat mahal. Jadi, untuk membuat kebanyakan jenis kaca yang dipakai sehari-hari, pembuat kaca menambahkan bahan kimia ke pasir untuk membantunya meleleh pada suhu lebih rendah – antara 815° C sampai sekitar 1.370° C. Biasanya bahan kimia itu adalah abu soda.
Namun, resep pasir ditambah abu soda menghasilkan jenis kaca yang aneh – yang larut dalam air. (Sepertinya bukan pilihan yang bagus untuk gelas minuman.)
Jadi, bahan harus ditambahkan, untuk membuat kaca bertahan lebih baik. Pembuat kaca mencampurkan bubuk batu kapur bersama pasir dan abu soda.
Kaca yang biasanya digunakan untuk membuat jendela, cermin, gelas minum, botol, dan bola lampu disebut “kaca soda-kapur.” Kaca soda kapur tahan lama dan mudah dibentuk ketika panas. Selain pasir, abu soda, dan kapur, formula ini membutuhkan magnesium, alumina, dan asam borat, bersama dengan bahan kimia untuk menghilangkan gelembung udara dalam campuran kaca.
Begitu bahan-bahan disatukan, campuran ini dimasukkan ke tungku raksasa. Api yang luar biasa besarnya dalam tungku memanaskan campuran sampai mencair dari bahan padat menjadi cairan yang bisa mengalir. (Tungku-tungku terbesar seperti ini, dapat menampung sampai hampir 1,5 juta kg kaca cair.) Kaca cair dibiarkan dalam suhu tertinggi sampai semua gelembung udara dan guratan menghilang, sehingga benda yang dibuat sepenuhnya bening.
Begitu kaca sudah bagus dan mulus, api dikecilkan sedikit, agar kaca mengental menjadi mirip lem tapioca. Kemudian kaca dituangkan dari depan tungku ke mesin pembentuk, di mana kaca itu didorong dan dimasukkan ke cetakan, ditekan menjadi berbagai bentuk.
Namun, untuk membuat benda berongga seperti botol, kaca harus ditiup seperti balon. Peniupan kaca dilakukan oleh mesin. Gagasannya adalah meniup ke dalam kaca sampai gelembung udara terbentuk di tengah, menjadikannya berongga saat mengeras.
Setelah kaca terbentuk, bahayanya adalah benda kaca ini akan retak saat didinginkan ke dalam suhu ruangan. Pembuat kaca mengendalikan pendinginan dengan memberi pemanasan pada kaca yang mengeras untuk mengurangi tekanan. Setelah memberi sentuhan akhir, para pekerja mungkin mengikis serpihan kecil kaca dari kuping gelas, atau menggunakan bahan kimia khusus untuk memoles piring kaca sampai licin sempurna.
Proses pembuatan kaca dengan bahan pasir silika sangat boros energi. Bagaimana caranya untuk menghemat energi dalam pembuatan kaca? Jawabannya adalah mendaur ulang kaca bekas yang sudah tidak terpakai atau pecah. Bahan pecahan kaca daur ulang ini disebut dengan cullet. Penggunaan cullet akan mengurangi jumlah pasir silika yang digunakan, sekalian dapat menurunkan penggunaan energi dalam proses pembuatan kaca.
Cullet terdiri dari beberapa jenis :
- Flint / cullet bening
- Amber / cullet coklat
- Green / cullet berwarna hijau
- Blue / cullet berwarna biru
Cullet ini dapat berasal dari kaca rumah, kaca mobil, botol bekas dan lainnya. Cullet ini kemudian akan didaur ulang menjadi produk kaca kembali, dicetak sesuai kebutuhan dan penggunaannya, baik sebagai botol, kaca aquarium dll yang berguna.
Di Indonesia terdapat beberapa pabrik kaca yang tersebar di beberapa pulau di Indonesia. Misalnya ASAHI GLASS dll. Perusahaan-perusahaan tersebut berjasa dalam memenuhi kebutuhan konsumsi kaca di dalam negeri maupun untuk eksport ke luar negeri.
Genesis Recycling - Bandung menerima kaca bekas, botol bekas dengan harga bersaing untuk disalurkan ke pabrik-pabrik kaca. Bagi anda yang memiliki stock kaca banyak silahkan mengontak kami dan kami siap melayani anda.Kami juga siap membantu anda melakukan pembongkaran bangunan, kaca-kaca dll untuk daerah Bandung - Jawa Barat.
Contact kami di:
mobile phone : 081295187186
Hampir semua kaca terbuat dari pasir – pasir silica, yang sebenarnya adalah kuarsa yang tergiling halus. Pasir mengandung sedikit besi di dalamnya. Besi memberi nuansa kehijauan pada kaca yang terbuat dari pasir polos. Untuk membuat kaca menjadi bening tanpa warna, pembuat kaca menambahkan selenium. Mineral ini memberi sedikit nuansa kemerahan pada kaca, yang menetralkan warna hijau, dan membuat kaca tampak bening. Untuk membuat kaca berwarna lain, pembuat kaca menambahkan unsur lain ke dalam pasir. Kobalt untuk biru tua, mangan untuk ungu, kromium atau lebih banyak besi untuk hijau.(http://duniaance.wordpress.com)
Masih ingatkah anda saat anda bermain kelereng sewaktu kecil? (anak jaman sekarang sih mungkin dah pada ngga kenal lagi....kenalnya game..IPad, Play Station dll ). Mainan kecil berbentuk bundar ini terbuat dari kaca, ada yang berwarna-warni, putih ataupun bening. Terlintas kah anda bahwa untuk membuat kelereng membutuhkan proses yang lama dan rumit?
Agar pasir menjadi kaca, pasir harus dicairkan dulu. Agar dapat mencair, pasir harus dipanaskan dengan suhu yang sangat tinggi. Jika es batu meleleh di atas 0°C, pasir tidak meleleh sampai suhu mencapai 1.700° C. Memanaskan sesuatu yang lebih dari 1.650° C membutuhkan banyak energy dan sangat mahal. Jadi, untuk membuat kebanyakan jenis kaca yang dipakai sehari-hari, pembuat kaca menambahkan bahan kimia ke pasir untuk membantunya meleleh pada suhu lebih rendah – antara 815° C sampai sekitar 1.370° C. Biasanya bahan kimia itu adalah abu soda.
Namun, resep pasir ditambah abu soda menghasilkan jenis kaca yang aneh – yang larut dalam air. (Sepertinya bukan pilihan yang bagus untuk gelas minuman.)
Jadi, bahan harus ditambahkan, untuk membuat kaca bertahan lebih baik. Pembuat kaca mencampurkan bubuk batu kapur bersama pasir dan abu soda.
Kaca yang biasanya digunakan untuk membuat jendela, cermin, gelas minum, botol, dan bola lampu disebut “kaca soda-kapur.” Kaca soda kapur tahan lama dan mudah dibentuk ketika panas. Selain pasir, abu soda, dan kapur, formula ini membutuhkan magnesium, alumina, dan asam borat, bersama dengan bahan kimia untuk menghilangkan gelembung udara dalam campuran kaca.
Begitu bahan-bahan disatukan, campuran ini dimasukkan ke tungku raksasa. Api yang luar biasa besarnya dalam tungku memanaskan campuran sampai mencair dari bahan padat menjadi cairan yang bisa mengalir. (Tungku-tungku terbesar seperti ini, dapat menampung sampai hampir 1,5 juta kg kaca cair.) Kaca cair dibiarkan dalam suhu tertinggi sampai semua gelembung udara dan guratan menghilang, sehingga benda yang dibuat sepenuhnya bening.
Begitu kaca sudah bagus dan mulus, api dikecilkan sedikit, agar kaca mengental menjadi mirip lem tapioca. Kemudian kaca dituangkan dari depan tungku ke mesin pembentuk, di mana kaca itu didorong dan dimasukkan ke cetakan, ditekan menjadi berbagai bentuk.
Namun, untuk membuat benda berongga seperti botol, kaca harus ditiup seperti balon. Peniupan kaca dilakukan oleh mesin. Gagasannya adalah meniup ke dalam kaca sampai gelembung udara terbentuk di tengah, menjadikannya berongga saat mengeras.
Setelah kaca terbentuk, bahayanya adalah benda kaca ini akan retak saat didinginkan ke dalam suhu ruangan. Pembuat kaca mengendalikan pendinginan dengan memberi pemanasan pada kaca yang mengeras untuk mengurangi tekanan. Setelah memberi sentuhan akhir, para pekerja mungkin mengikis serpihan kecil kaca dari kuping gelas, atau menggunakan bahan kimia khusus untuk memoles piring kaca sampai licin sempurna.
Proses pembuatan kaca dengan bahan pasir silika sangat boros energi. Bagaimana caranya untuk menghemat energi dalam pembuatan kaca? Jawabannya adalah mendaur ulang kaca bekas yang sudah tidak terpakai atau pecah. Bahan pecahan kaca daur ulang ini disebut dengan cullet. Penggunaan cullet akan mengurangi jumlah pasir silika yang digunakan, sekalian dapat menurunkan penggunaan energi dalam proses pembuatan kaca.
Cullet terdiri dari beberapa jenis :
- Flint / cullet bening
- Amber / cullet coklat
- Green / cullet berwarna hijau
- Blue / cullet berwarna biru
Cullet ini dapat berasal dari kaca rumah, kaca mobil, botol bekas dan lainnya. Cullet ini kemudian akan didaur ulang menjadi produk kaca kembali, dicetak sesuai kebutuhan dan penggunaannya, baik sebagai botol, kaca aquarium dll yang berguna.
Di Indonesia terdapat beberapa pabrik kaca yang tersebar di beberapa pulau di Indonesia. Misalnya ASAHI GLASS dll. Perusahaan-perusahaan tersebut berjasa dalam memenuhi kebutuhan konsumsi kaca di dalam negeri maupun untuk eksport ke luar negeri.
Genesis Recycling - Bandung menerima kaca bekas, botol bekas dengan harga bersaing untuk disalurkan ke pabrik-pabrik kaca. Bagi anda yang memiliki stock kaca banyak silahkan mengontak kami dan kami siap melayani anda.Kami juga siap membantu anda melakukan pembongkaran bangunan, kaca-kaca dll untuk daerah Bandung - Jawa Barat.
Contact kami di:
Genesis Recycling - Bandung
contact person : Ilham Fajarmobile phone : 081295187186
Labels:
bandung,
beling,
botol bekas,
cullet,
daur ulang kaca,
glass processing,
go green,
kaca,
kelereng,
pengolahan kaca,
ramah lingkungan,
terima kaca bekas
Location:
Bandung, West Java, Indonesia
Tuesday, August 13, 2013
GENESIS RECYCLING - BANDUNG: MEMANFAATKAN BOTOL BEKAS SEBAGAI PERANGKAP NYAMUK
GENESIS RECYCLING - BANDUNG: MEMANFAATKAN BOTOL BEKAS SEBAGAI PERANGKAP NYAMUK: Daur ulang tidak hanya menjadikan barang bekas menjadi barang yang menghasilkan uang atau dibisniskan. Daur ulang juga bisa dilaksanakan ...
Sunday, August 11, 2013
Save The Trees - Daur Ulang Kertas Anda
"FAKTA TENTANG KERTAS"
Tahukah anda fakta tentang kertas??? Mari sedikit kita bahas disini ..* 1 Ton Kertas = 400 Rim = 200.000 lembar.
* Untuk memproduksi kertas, dibutuhkan 3 ton kayu dan 98 ton bahan baku lainnya.
* Setiap jam, dunia kehilangan 1.732,5 hektare hutan kayu karena ditebang untuk dijadikan bahan baku kertas.
* Setiap tahun hutan Indonesia yang hilang setara dengan luas pulau bali.
* 1 Rim kertas A4 menghabiskan sebatang
pohon berusia 5 tahun.
* Untuk kertas berkualitas baik,
memerlukan pohon dengan kayu keras dan lunak.
* Jika seandainya kita menghemat 1 ton kertas, berarti kita juga menghemat 13 batang pohon besar, 400 liter minyak,4100 Kwh listrik dan 31.780 liter air.
* Dulu kertas hanya digunakan untuk menulis, sekarang industri packaging menggunakan 41% dari seluruh penggunaan.Masalah Lingkungan Karena Produksi Kertas
* Untuk memproduksi 3 lembar kertas membutuhkan 3 liter air
* Dalam memproduksi 1 ton kertas,dihasilkan gas karbondioksida sebanyak kurang lebih 2,6 ton. Jumlah ini setara dengan gas buang yang dihasilkan sebuah mobil selama 6 bulan.
* Dalam memproduksi 1 ton kertas,dihasilkan kurang lebih 72.200 liter limbah cair dan 1 ton limbah padat.
* Setelah kertas dibuang, kertas ini akan terurai. Proses terurainya kertas menghasilkan gas metana. Dan gas metana juga merupakan penyebab pemanasan global. Malahan gas metana ini 20 kali lebih berbahaya dibanding gas karbondioksida, dalam hal menyebabkan naiknya suhu global.
* Mendaur ulang 54 kg kertas
menyelamatkan 1 batang pohon (government of Canada)
* Mendaur ulang kertas menggunakan 60% energi yang lebih sedikit dibandingkan membuat kertas dari batang pohon.
* Mendaur ulang 1 ton kertas
menyelamatkan kira-kira 17 batang pohon (Purdue Research Foundation and US Environmental Protection Agency, 1996)
* Mendaur ulang 1 ton kertas dapat menghemat 682.5 galon bahan bakar dan 7000 galon air dan 4000 Kwh listrik (Onondaga Resource Recovery Center)**
Labels:
bandung,
beli kardus,
beli kertas,
cinta lingkungan,
daur ulang kertas,
environment,
go green,
hemat energi,
kardus bekas,
pengelola sampah,
pengolahan,
ramah lingkungan,
save the trees,
terima kertas bekas
Location:
Bandung, West Java, Indonesia
Saturday, August 10, 2013
Genesis Recycling
Ingin ikut serta dalam penanganan sampah? Kami mengajak anda untuk ikut serta berpartisipasi dalam pengelolaan sampah anda di kantor, mall, atau bahkan kompleks perumahan. Lakukan pemilahan sampah dan kami akan mengelolanya dengan baik tanpa dicampur seperti isi posting sebelumnya. Sudah capek-capek memilah..ujung-ujungnya dilempar begitu saja bercampur saat truk sampah datang.
Bagi anda pemilik atau manajemen perusahaan, pemilik nite club dll, apabila anda ingin ikut serta dalam program penanganan sampah, anda dapat menhubungi kami dan kami siap membantu anda. Untuk sementara kami tidak menangani pengelolaan limbah B3 dan hanya melayani daerah kota Bandung sekitarnya.
Genesis Recycling Bandung
Contact person : Ilham Fajar (081295187186)
GO GREEN - REDUCE - REUSE - RECYLE
Mengelola limbah kertas bekas, kardus, alumunium bekas, limbah elektronik, komputer bekas, pemilahan sampah, siap mengelola sampah anda secara lebih bertanggungjawab dan ramah lingkungan
Bagi anda pemilik atau manajemen perusahaan, pemilik nite club dll, apabila anda ingin ikut serta dalam program penanganan sampah, anda dapat menhubungi kami dan kami siap membantu anda. Untuk sementara kami tidak menangani pengelolaan limbah B3 dan hanya melayani daerah kota Bandung sekitarnya.
Genesis Recycling Bandung
Contact person : Ilham Fajar (081295187186)
GO GREEN - REDUCE - REUSE - RECYLE
Mengelola limbah kertas bekas, kardus, alumunium bekas, limbah elektronik, komputer bekas, pemilahan sampah, siap mengelola sampah anda secara lebih bertanggungjawab dan ramah lingkungan
Labels:
aluminium,
alumunium bekas,
beling,
botol bekas,
environment,
go green,
kaca bekas,
kardus,
kardus bekas,
kertas bekas,
limbah,
pengelola sampah,
pengolahan limbah,
ramah lingkungan,
sampah
Limbah Elektronik - Permasalahan Serius Saat ini
Setiap hari rumah tangga kita menghasilkan sampah. Tapi, sadarkah
Anda, bahwa di antara sampah non-organik yang kita hasilkan, terselip
juga sampah elektronik?
Coba kita hitung, berapa banyak peralatan elektronik yang sudah tidak terpakai lagi tapi masih tersimpan di rumah. Mungkin berupa radio, kipas angin, kalkulator, pemutar DVD, televisi, komputer, pemutar MP3, atau bahkan ponsel-ponsel jadul yang sudah tidak layak pakai. Semua itu tersimpan atau terselip di antara barang-barang lain yang masih kita pakai sehari-hari.
Rumah tangga kita bukan satu-satunya. Di dunia diperkirakan ada sekitar 20 – 50 juga ton sampah elektronik per tahun. Amerika Serikat menjadi penghasil sampah terbanyak yakni 3 juta ton, disusul Cina dengan 2,3 juta ton. Masalahnya, ke mana lainnya limbah itu? Ada kenyataan mengejutkan bahwa 70% sampah itu dibuang ke negara miskin dan negara berkembang, Indonesia menjadi salah satunya.
Membuang sampah elektronik begitu saja ke tempat pembuangan sampah, jelas bukan tindakan bijak. Karena sampah semacam ini mengandung sekitar seribu material yang sebagian besar dikategorikan sebagai bahan beracun dan berbahaya (B3).. Ada unsur-unsur seperti logam berat (merkuri, timbel, kromium, kadmium, arsenik, dsb), PVC, dan brominated flame-retardants. Apabila di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah ditangani secara tidak tepat, akibatnya sungguh merugikan manusia dan lingkungan.
Jika sampah yang mengandung logam berat ini dibakar, akan muncul polusi udara (mengandung timbel) yang sangat berbahaya. Tumpukan sampah yang mengalami dekomposisi dan tercampur dengan air, juga dapat masuk ke tanah dan menyebabkan pencemaran air tanah. Pencemaran yang diakibatkan oleh berbagai unsur ini akan merusak sistem saraf, mengganggu sistem peredaran darah, ginjal, perkembangan otak anak, cacat bawaan, efek racun, alergi, sampai kerusakan DNA.
Dampak mengerikan itu bisa saja sampai ke kita juga. Seperti polybrominated biphennyls (PBB) dari sampah elektronik, begitu terlepas ke lingkungan akan masuk ke rantai makanan. Makhluk hidup yang ada di tanah atau perairan seperti hewan ternak dan hewan laut akan tercemar. Padahal, ada kemungkinan hewan tersebut akan dimasak, lalu tersaji di piring kita. Walau tersaji lezat, misalnya dengan bumbu saus padang, tetap saja ada unsur pencemarannya.
Mengamankan sampah elektronik di rumah bia dilakukan dengan cara mengumpulkannya di satu tempat. Misalnya di sebuah kardus atau kotak container plastik. Jangan sampai tidak terkontrol atau berserakan agar tidak terbuang begitu saja atua malah menjadi mainan dari anak-anak. Kita tidak bisa menjamin faktor keamanannya jika barang-barang semacam itu sampai di tangan anak-anak.
Solusi sementara, kita bisa menjual barang-barang elektronik kepada pedagang barang bekas, untuk dimanfaatkan kembali. Karenya nyatanya, sampah elektronik masih dapat dimanfaatkan kembali oleh kalangan tertentu. Kini pedagang barang bekas umumnya mencari barang yang spesifik, misalnya bekas komputer, televisi, atau ponsel. Bahkan jika jumlahnya cukup banyak mereka bersedia menjemput. Maka tak ada salahnya kita mengumpulkan secara kolektif dengan warga lain di lingkungan tempat tinggal
(www.intisari-online.com)
Coba kita hitung, berapa banyak peralatan elektronik yang sudah tidak terpakai lagi tapi masih tersimpan di rumah. Mungkin berupa radio, kipas angin, kalkulator, pemutar DVD, televisi, komputer, pemutar MP3, atau bahkan ponsel-ponsel jadul yang sudah tidak layak pakai. Semua itu tersimpan atau terselip di antara barang-barang lain yang masih kita pakai sehari-hari.
Rumah tangga kita bukan satu-satunya. Di dunia diperkirakan ada sekitar 20 – 50 juga ton sampah elektronik per tahun. Amerika Serikat menjadi penghasil sampah terbanyak yakni 3 juta ton, disusul Cina dengan 2,3 juta ton. Masalahnya, ke mana lainnya limbah itu? Ada kenyataan mengejutkan bahwa 70% sampah itu dibuang ke negara miskin dan negara berkembang, Indonesia menjadi salah satunya.
Membuang sampah elektronik begitu saja ke tempat pembuangan sampah, jelas bukan tindakan bijak. Karena sampah semacam ini mengandung sekitar seribu material yang sebagian besar dikategorikan sebagai bahan beracun dan berbahaya (B3).. Ada unsur-unsur seperti logam berat (merkuri, timbel, kromium, kadmium, arsenik, dsb), PVC, dan brominated flame-retardants. Apabila di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah ditangani secara tidak tepat, akibatnya sungguh merugikan manusia dan lingkungan.
Jika sampah yang mengandung logam berat ini dibakar, akan muncul polusi udara (mengandung timbel) yang sangat berbahaya. Tumpukan sampah yang mengalami dekomposisi dan tercampur dengan air, juga dapat masuk ke tanah dan menyebabkan pencemaran air tanah. Pencemaran yang diakibatkan oleh berbagai unsur ini akan merusak sistem saraf, mengganggu sistem peredaran darah, ginjal, perkembangan otak anak, cacat bawaan, efek racun, alergi, sampai kerusakan DNA.
Dampak mengerikan itu bisa saja sampai ke kita juga. Seperti polybrominated biphennyls (PBB) dari sampah elektronik, begitu terlepas ke lingkungan akan masuk ke rantai makanan. Makhluk hidup yang ada di tanah atau perairan seperti hewan ternak dan hewan laut akan tercemar. Padahal, ada kemungkinan hewan tersebut akan dimasak, lalu tersaji di piring kita. Walau tersaji lezat, misalnya dengan bumbu saus padang, tetap saja ada unsur pencemarannya.
Mengamankan sampah elektronik di rumah bia dilakukan dengan cara mengumpulkannya di satu tempat. Misalnya di sebuah kardus atau kotak container plastik. Jangan sampai tidak terkontrol atau berserakan agar tidak terbuang begitu saja atua malah menjadi mainan dari anak-anak. Kita tidak bisa menjamin faktor keamanannya jika barang-barang semacam itu sampai di tangan anak-anak.
Solusi sementara, kita bisa menjual barang-barang elektronik kepada pedagang barang bekas, untuk dimanfaatkan kembali. Karenya nyatanya, sampah elektronik masih dapat dimanfaatkan kembali oleh kalangan tertentu. Kini pedagang barang bekas umumnya mencari barang yang spesifik, misalnya bekas komputer, televisi, atau ponsel. Bahkan jika jumlahnya cukup banyak mereka bersedia menjemput. Maka tak ada salahnya kita mengumpulkan secara kolektif dengan warga lain di lingkungan tempat tinggal
(www.intisari-online.com)
Ironi Pemilahan Sampah Akibat Salah Penanganan
Ini adalah cerita konyol dari seorang teman. Seperti
diketahui, gagasan memilah sampah sudah lama diseminasikan maupun
melalui berbagai testimony dan best practice di
masyarakat yang menjadi bukti nyata bahwa persoalan sampah semakin
krusial saja. Meski demikian, sebagian masyarakat masih terjebak dengan
pengertian sampah itu sendiri. Sampah adalah sampah, alias tidak berguna
sehingga harus dibuang. Sementara di laman Wikipedia disebutkan, sampah merupakan material
sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah
didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam
proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya
produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut
berlangsung.
Tapi apakah kita pernah menyadari bahwa
sesungguhnya sesuatu yang dianggap sampah itu tidak pernah terbuang
dalam pengertian yang sesungguhnya? Ini artinya adalah bahwa sampah
sebenarnya masih disekitar kita, hanya berpindah tempat saja, misalnya
ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir), kecuali sampah yang dapat diurai oleh
lingkungan.
Kembali ke persoalan pemilahan
sampah. Jenis sampah berdasarkan sifatnya dibedakan menjadi 2 jenis,
yaitu sampah organik (dapat diurai) dan sampak an organik (tidak dapat
terurai). Gagasan pemilahan sampah dimulai dari sifat sampah ini.
Pemilahan sampah mempunyai tujuan untuk mengurangi timbunan sampah
melalui program 3R, yaitu Reduce, Reuse dan Recycle, yang merupakan
langkah sederhana yang dimulai dari tiap-tiap rumahtangga. Pemilahan
sampah dilakukan berdasar 2 sifat sampah tadi, menggunakan 2 wadah,
dimana satu wadah untuk sampah organik dan satu wadah lagi untuk sampah
an organik.
Nhah, kembali ke cerita teman saya tadi, kesadaran yang
diikuti tindakan pemilahan sudah berusaha dia lakukan. Sampah dari
rumahnya dia pilah-pilah menjadi beberapa kategori, ada sampah organik,
sampah kaleng, sampah plastik dan kaca serta sampah logam dan kemudian
dia taruh dihalaman depan rumahnya di tempat biasanya petugas pemungut
sampah mengambilnya. Tanpa diiringi kesadaran yang komprehensif tentang
pemilahan sampah, Anda bakalan bisa menebak apa yang terjadi? Bruuukk,
sampah-sampah hasil pilahan teman saya tadi ditumpahkan secara bersamaan
ke dalam gerobak sampah. Alhasil, sampah itu kemudian berserakan dan
bercampur lagi……… Oalah piye tho Pak…Pak…..kok sia-sia men…!
(dikutip dari www.kompasiana.com)
Cerita diatas memang adalah hal yang akan sering kita temui sehari-hari. Pemilahan sampah yang dikampanyekan oleh banyak orang dan organisasi akan menjadi sia-sia saja apabila ujung-ujungnya akan disatukan kembali saat truk sampah datang mengangkut sampah. Jadi bagaimana solusinya? Semua pihak harus memiliki kesadaran (not just kampanye dan slogan untuk mencari dukungan) tentang pengelolaan sampah ini. Terutama sampah-sampah dari mall, kantor, dan pabrik yang bisa saja mengandung salah satu bahan B3. Perlu penanganan lebih serius untuk mengatasi pemilahan ini!
Pemilahan Sampah - Perlukah?
Salah satu sasaran utama dalam pengelolaan sampah di Indonesia adalah
pengurangan timbulan sampah. Program Percepatan Pembangunan Sanitasi
Permukiman (PPSP) sebagai program nasional sanitasi Indonesia
menargetkan pengurangan sebesar 20 persen atas timbulan sampah di akhir
tahun 2014. Sasaran pengurangan itu terutama ditujukan di tingkat rumah
tangga melalui penerapan upaya 3R (reduce, reuse, recycle).
Pemilahan sampah merupakan langkah sederhana yang dapat dilakukan setiap rumah tangga sebagai kunci awal kegiatan 3R. Secara umum, pemilahan dapat dilakukan berdasarkan jenis sampahnya, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik di antaranya adalah sampah sisa makanan, sayur mayur serta sampah yang mudah membusuk lainnya. Sedangkan sampah anorganik pada umumnya terdiri atas plastik, botol kaca, kaleng dan semacamnya.
Untuk dapat memulai kegiatan pemilahan sampah di tingkat rumah tangga, pemilahan sampah plastik dapat menjadi pilihan. Salah satu keuntungan dari pemilahan sampah plastik adalah tidak timbulnya permasalahan dengan bau serta relatif rendahnya potensi penyebaran penyakit apabila penyimpanan dilakukan di dalam rumah.
Statistik Persampahan Domestik Indonesi tahun 2008 yang diterbitkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup menyebutkan bahwa sampah plastik menyumbang 14 persen (berat) terhadap total timbulan sampah domestik di Indonesia. Potensi pemanfaatan kembali sampah plastik inilah yang perlu ditingkatkan melalui kegiatan pemilahan sampah plastik di rumah tangga.
Kunci utama keberhasilan pemilahan sampah adalah kesadaran untuk melakukan pemilahan. Kesadaran ini diperlukan mengingat bahwa faktor penghambat kegiatan pemilahan ini dari sisi teknologi dan biaya relatif sangat rendah. Hampir semua anggota keluarga dapat melakukan kegiatan pemilahan, mulai dari orang tua, anak sampai ke pembantu rumah tangga.
Untuk memulai kegiatan pemilahan sampah plastik, setiap keluarga dapat menyiapkan wadah (dapat berupa kantong besar maupun jenis wadah lainnya) yang digunakan untuk menyimpan sampah plastik. Setiap sampah plastik yang dihasilkan oleh masing-masing anggota keluarga langsung dikumpulkan di wadah tersebut oleh yang bersangkutan. Untuk menghindari sampah yang terkumpul tersebut diambil oleh pemulung, maka wadah pengumpulan dapat diletakkan di dalam rumah atau di dalam wilayah yang masuk dalam pagar rumah (misalnya di pekarangan belakang maupun di dapur). Dalam periode tertentu sampah plastik yang telah terkumpul dapat dijual ke pengepul terdekat ataupun ke pemulung.
Selanjutnya, untuk mengelola sampah plastik yang telah terkumpul di masing-masing rumah tangga dapat dibentuk “Bank Sampah” yang dikelola oleh masyarakat sekitar. Bank sampah tersebut dapat mengelola sampah plastik yang diterima dari rumah tangga sekitarnya dengan cara menjualnya langsung ke pengepul maupun dapat dilakukan pengolahan terlebih dahulu.
Terdapat beragam cerita keberhasilan kegiatan pemilahan sampah plastik di rumah tangga di Indonesia. Selanjutnya adalah kesadaran serta kemauan kita untuk sedikit meluangkan waktu dan tenaga melakukan pemilahan sampah di samping tentunya mengurangi sebanyak mungkin penggunaan sampah plastik sebagai bagian untuk menyelamatkan bumi dan berkontribusi dalam pengurangan timbulan sampah sebagaimana sasaran pengelolaan sampah nasional (www.sanitasi.or.id)
Pemilahan sampah merupakan langkah sederhana yang dapat dilakukan setiap rumah tangga sebagai kunci awal kegiatan 3R. Secara umum, pemilahan dapat dilakukan berdasarkan jenis sampahnya, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik di antaranya adalah sampah sisa makanan, sayur mayur serta sampah yang mudah membusuk lainnya. Sedangkan sampah anorganik pada umumnya terdiri atas plastik, botol kaca, kaleng dan semacamnya.
Untuk dapat memulai kegiatan pemilahan sampah di tingkat rumah tangga, pemilahan sampah plastik dapat menjadi pilihan. Salah satu keuntungan dari pemilahan sampah plastik adalah tidak timbulnya permasalahan dengan bau serta relatif rendahnya potensi penyebaran penyakit apabila penyimpanan dilakukan di dalam rumah.
Statistik Persampahan Domestik Indonesi tahun 2008 yang diterbitkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup menyebutkan bahwa sampah plastik menyumbang 14 persen (berat) terhadap total timbulan sampah domestik di Indonesia. Potensi pemanfaatan kembali sampah plastik inilah yang perlu ditingkatkan melalui kegiatan pemilahan sampah plastik di rumah tangga.
Kunci utama keberhasilan pemilahan sampah adalah kesadaran untuk melakukan pemilahan. Kesadaran ini diperlukan mengingat bahwa faktor penghambat kegiatan pemilahan ini dari sisi teknologi dan biaya relatif sangat rendah. Hampir semua anggota keluarga dapat melakukan kegiatan pemilahan, mulai dari orang tua, anak sampai ke pembantu rumah tangga.
Untuk memulai kegiatan pemilahan sampah plastik, setiap keluarga dapat menyiapkan wadah (dapat berupa kantong besar maupun jenis wadah lainnya) yang digunakan untuk menyimpan sampah plastik. Setiap sampah plastik yang dihasilkan oleh masing-masing anggota keluarga langsung dikumpulkan di wadah tersebut oleh yang bersangkutan. Untuk menghindari sampah yang terkumpul tersebut diambil oleh pemulung, maka wadah pengumpulan dapat diletakkan di dalam rumah atau di dalam wilayah yang masuk dalam pagar rumah (misalnya di pekarangan belakang maupun di dapur). Dalam periode tertentu sampah plastik yang telah terkumpul dapat dijual ke pengepul terdekat ataupun ke pemulung.
Selanjutnya, untuk mengelola sampah plastik yang telah terkumpul di masing-masing rumah tangga dapat dibentuk “Bank Sampah” yang dikelola oleh masyarakat sekitar. Bank sampah tersebut dapat mengelola sampah plastik yang diterima dari rumah tangga sekitarnya dengan cara menjualnya langsung ke pengepul maupun dapat dilakukan pengolahan terlebih dahulu.
Terdapat beragam cerita keberhasilan kegiatan pemilahan sampah plastik di rumah tangga di Indonesia. Selanjutnya adalah kesadaran serta kemauan kita untuk sedikit meluangkan waktu dan tenaga melakukan pemilahan sampah di samping tentunya mengurangi sebanyak mungkin penggunaan sampah plastik sebagai bagian untuk menyelamatkan bumi dan berkontribusi dalam pengurangan timbulan sampah sebagaimana sasaran pengelolaan sampah nasional (www.sanitasi.or.id)
Peduli Lingkungan - Go Green - Go Recycling
Berbagai permasalahan lingkungan saat ini semakin jelas terlihat
diberbagai tempat, dari skala global seperti pemanasan global hingga
skala lokal seperti banjir. Masalah-masalah tersebut sangat mendesak
kita untuk peduli agar lingkungan kita tidak menjadi sumber bencana bagi
kita sendiri. Salah satu cara untuk peduli dengan lingkungan adalah
dengan melakukan daur ulang sampah.
Daur ulang bahan dapat menghemat energi dan membantu kita menjaga lingkungan. Berikut adalah informasi tentang daur ulang dan beberapa fakta-fakta tentang daur ulang dan apa yang dapat anda lakukan untuk membantu menyelamatkan lingkungan. Kita dapat membantu menyelamatkan lingkungan kita dengan daur ulang bahan seperti kertas, plastik, karet, kaca, dan kaleng aluminium?
Apa itu Daur ulang?
Daur ulang adalah proses untuk mengubah satu bagian produk yang sudah tidak terpakai namun masih berguna ke dalam produk baru; hal ini dilakukan untuk menghemat konsumsi sumber daya energi dan ruang yang digunakan di tempat pembuangan sampah. Kamu ingin tahu lebih banyak?
Fakta & Manfaat Menarik Daur Ulang
(dikutip dari : http://langitkhatulistiwa.blogspot.com/2012/05/fakta-menarik-manfaat-daur-ulang.html )
Daur ulang bahan dapat menghemat energi dan membantu kita menjaga lingkungan. Berikut adalah informasi tentang daur ulang dan beberapa fakta-fakta tentang daur ulang dan apa yang dapat anda lakukan untuk membantu menyelamatkan lingkungan. Kita dapat membantu menyelamatkan lingkungan kita dengan daur ulang bahan seperti kertas, plastik, karet, kaca, dan kaleng aluminium?
Apa itu Daur ulang?
Daur ulang adalah proses untuk mengubah satu bagian produk yang sudah tidak terpakai namun masih berguna ke dalam produk baru; hal ini dilakukan untuk menghemat konsumsi sumber daya energi dan ruang yang digunakan di tempat pembuangan sampah. Kamu ingin tahu lebih banyak?
Fakta & Manfaat Menarik Daur Ulang
- Tidak ada batasan berapa kali aluminium dapat didaur ulang.
- Daur ulang tumpukan surat kabar setinggi 3-kaki dapat menyelamatkan satu pohon utuh.
- Karet sol sepatu dapat didaur ulang untuk membuat lapangan basket dan lapangan sepak bola.
- Kertas daur ulang membutuhkan energi sekitar 60% lebih sedikit dan air untuk membuat daripada baru kertas.
- Kaleng daur ulang dapat dibuat menjadi pesawat terbang, peralatan, perabot dan banyak lagi.
- Botol kaca daur ulang dapat dibuat menjadi jalan, ubin, bahkan papan selancar.
- Botol plastik daur ulang dapat dibuat menjadi babut, jaket, pagar dan lebih.
- Sekitar 60% sampah kita dibuang hari ini bisa didaur ulang.
- Sebuah survei dilakukan dan 9 dari 10 orang yang disurvei mengatakan mereka akan mendaur ulang lebih jika lebih mudah.
- Produk yang paling umum dalam program daur ulang produk kertas kardus, plastik, kaca dan aluminium.
- Dengan daur ulang satu botol plastik, kita tidak hanya menyelamatkan suatu tempat di TPA sekitar 100 hingga 1000 tahun, tetapi juga menyelamatkan lingkungan dari emisi dalam memproduksi botol baru serta minyak yang digunakan untuk memproduksi botol itu.
- Untuk setiap ton plastik yang didaur ulang, kita menyelamatkan energi yang setara dengan penggunaan energi oleh 2 orang untuk 1 tahun, jumlah air yang digunakan oleh 1 orang dalam waktu 2 bulan dan hampir 2000 pon minyak.
(dikutip dari : http://langitkhatulistiwa.blogspot.com/2012/05/fakta-menarik-manfaat-daur-ulang.html )
Subscribe to:
Posts (Atom)